Pesisir Selatan Mendukung Merdeka Belajar

Mendukung Merdeka Belajar, 4 Kebijakan Menteri Pendidikan, Kepala Disdik Kab. Pesisir Selatan Bapak Suhendri, M.Si Tawarkan KGB Kabupaten Pesisir Selatan Berkolaborasi. Hal tersebut disampaikan di Acara Nobar Guru Merdeka Belajar di Aula Disdik Kab. Pesisir Selatan. Kamis tanggal 14 Desember 2019. Dalam sambutannya beliau mengatakan apresiasi yang sangat mendalam kepada guru-guru Ikhlas. Guru yang sudah bergerak tanpa dipaksa dan diminta dalam mendukung dan menyuarakan merdeka belajar. Beliau juga mengatakan bahwa perlu mendukung dan menindaklanjuti kegiatan ini. Mendukung dan Merealisasikan Merdeka Belajar Menurut beliau untuk menyikapi dan merealisasikan 4 kebijakan Menteri Mas Nadiem Makarim beliau berkeinginan mengajak KGB untuk berkolaborasi dalam menyukseskan kebijakan tersebut. Beliau berencana akan memberdayakan guru-guru yang tergabung di KGB menjadi narasumber untuk mendukung sosialisasi merdeka belajar. Harapan agar semua guru di Kab. Pesisir Selatan mengenal substansi merdeka belajar. Tapi wacana tersebut baru bisa terealisasi jika KGB mau bekerja sama dengan Dinas Pendidikan ucap beliau. Untuk merealisasikan kegiatan tersebut beliau menyampaikan minggu pertama Januari akan mengundang PK3S SD se Kab. Pesisir Selatan dan PMKKS seluruh Kab. Pesisir Selatan yang rencananya akan dilakukan di Gedung KPN RI Kec. Lengayang. Supaya kegiatan ini nantinya selaras dengan seluruh kepala-kepala sekolah dan dinas terkait. Program tersebut rencananya akan digulirkan pada bulan Januari sampai Maret. Harapan beliau bulan April Pemerintah Daerah akan menyambut kegiatan ini. Sehingga bulan April Pemda bisa mendeklarasikan secara resmi dukungannya terhadap Komunitas Guru Belajar. Disela-sela sambutannya beliau katakan untung ada KGB kalau tidak pasti saya akan bingung mau berbuat apa. Di akhir sambutan beliau sempat menyampaikan keheranan beliau terhadap Kebijakan Mas Menteri yang digulirkan baru-baru ini seolah-olah selaras dengan apa yang sudah disuarakan KGB selama ini. Sambil berseloroh beliau mengatakan, apakah ini hanya kebetulan atau sudah dirancang dan diadakan pertemuan sebelumnya, kemudian disambut tawa riuh peserta. Nonton bareng ini dipandu oleh Ibu Rahmiyanti. Dalam kesempatan itu beliau memberikan pertanyaan “Apa itu merdeka belajar?” Jawaban guru-guru ditulis diatas kertas sticky note kemudian dikumpulkan dan ditempelkan di selembar kertas. Banyak sekali jawaban beragam yang diberikan guru-guru” dalam kesempatan ini Pak Kadisdik juga sempat memberikan jawaban tentang mereka belajar yang beliau ketahui, yang mana merdeka belajar menurut beliau adalah memberikan keleluasaan kepada guru dan siswa untuk menciptakan suasana belajar yang mereka inginkan. Baca Juga: Merdeka Belajar Bukan Jargon Kegiatan selanjutnya pemutaran video guru mereka belajar yang disampaikan oleh Ibu Najelaa Shihab, selesai pemutaran video kembali peserta dimintai tanggapannya tentang salah kaprah guru belajar. Ada lima salah kaprah merdeka belajar, pertama guru hanya mau belajar jika diperintah atau diberi surat tugas, yang kedua guru hanya belajar dari ahli, ketiga guru cukup perlu tahu bagaimana, keempat guru bisa belajar secara instan, guru bisa belajar sendirian. Kemudian pemandu nobar mengajukan pertanyaan kepada teman-teman guru, kira-kira mana yang paling menggambarkan diri Bapak dan Ibu. Semua tertawa ada yang menjawab sepertinya yang nomor satu dan dua mau belajar ketika diperintah oleh atasan, dan nomor dua belajar hanya dari ahli. Dari situ pemandu kembali bertanya apakah bapak/ibu kesini karena diiming-imingi uang transportasi? Apakah Bapak dan Ibu tadi datang kesini karena diperintah? Kalau jawabannya tidak itu tandanya Ibu/Bapak telah mematahkan miskonsepsi guru merdeka belajar, yang mana guru merdeka belajar menganggap bahwa belajar adalah kebutuhan, guru butuh belajar karena pengetahuan tidak menunggu dan terus berubah, guru baru layak mengajar jika sudah belajar. Kegiatan selanjutnya materi tentang Board Games dalam pembelajaran yang disampaikan oleh Bu Elvadeni, bagaimana menyajikan pembelajaran yang menyenangkan, banyak pertanyaan yang disampaikan oleh peserta mulai dari apa gunanya game ini, bagaimana cara membuatnya dan bagaimana cara mengoperasikannya dan Ibu Elvadeni menyampaikan board game ini bisa di duplikasi untuk materi lain. Curahan Hati Seorang Guru Acara dilanjutkan dengan tanya jawab dan curhat yang disampaikan oleh guru-guru. Disini guru-guru diberi waktu untuk menanyakan tentang apa saja yang belum mereka ketahui, ada yang menanyakan kapan berdirinya komunitas ini, siapa pendirinya, apakah Komunitas ini sudah ada AD/ART nya? Apakah komunitas ini resmi dan lain sebagainya. Ibu Dewi Kepala TK Pembina IV Jurai mengungkapkan kesedihannya bahwa selama ini banyak yang mengatakan “kenapa kalau di TK anak-anak disuruh main-main saja, bahkan ada yang mengatakan apakah guru TK itu kerjanya hanya main-main saja, padahal kata beliau justru masa pertumbuhan anak di TK itu memang masanya anak-anak bermain, dan permainan yang kami berikan mengasah kecerdasan kognitif, psikomotor dan sosial. Beliau juga berharap semoga cara seperti ini tidak terputus hanya sampai di TK tapi berlanjut ke jenjang yang lebih tinggi. Di sesi penutup diminta guru-guru berefleksi: Apa yang sudah dilakukan selama ini? Apa yang sudah didapatkan dalam pembelajaran hari ini? Diawali oleh Ibu yeni Fitri dari Pancung Soal, beliau mengatakan bahwa mengenal komunitas ini di Facebook. “Ternyata sudah ada komunitas ini di Pesisir Selatan.” Kemudian setelah dua bulan yang lalu beliau mulai bergabung di grup komunitas guru belajar Pesisir Selatan. Selama bergabung di komunitas ini banyak sekali manfaat yang beliau rasakan, begitu banyak Teknik-teknik mengajar yang didapatkan di diskusi-diskusi daring yang beliau ikuti di grup, metode yang selama ini beliau pakai seperti metode ceramah mulai ditinggalkan. Terakhir Ibu Warna Solmenon pengawas IV Jurai menyatakan kekagumannya kepada KGB, beliau mengatakan bahwa KGB sangat luar biasa yang pertama KGB bisa menjalin silaturahmi guru-guru, banyak penemuan-penemuan baru yang bisa mengembangkan potensi peserta didik, serta banyak metode-metode baru tentang pengajaran yang dikembangkan oleh KGB. Terakhir beliau sampaikan mudah-mudahan semua guru-guru di Kabupaten Pesisir Selatan menjadi guru-guru yang merdeka belajar. Anda masih penasaran tentang apa itu merdeka belajar? Yuk pelajari Surat Kabar Guru Belajar Edisi 6Unduh GratisKlik:

Guru Penggerak, Mencari Alternatif Cara untuk Temu Pendidik

Bisa mengadakan Temu Pendidik di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan adalah satu hal yang sudah saya impikan bersama teman-teman sejak lama. Tapi entah mengapa setiap akan melaksanakan niat tersebut ada saja kendala seperti kejadian dua bulan lalu ketika itu kami akan melaksanakan TPD ke 9 undangan telah disebar, informasi sudah ramai di grup dan di beberapa medsos teman-teman tetapi tidak disangka mendapat kabar bahwa Aula akan dipakai untuk kegiatan lain, padahal ketika itu H-1 sebelum acara, kami kelabakan mencari tempat untung ada seorang teman yang menyelamatkan. Dua bulan kemudian tepatnya TPD ke 10 kami kembali mengupayakan untuk mengadakan acara di Kantor Dinas Pendidikan. Atas saran Ibu Muldifia Rajab saya datang menemui  Pak Kabid GTK dan mengutarakan keinginan saya untuk menggunakan Aula Dinas untuk acara pertemuan TPD. Alhamdulillah keinginan tersebut disambut baik oleh Dinas Pendidikan. Ada lima orang narasumber yang rencananya akan tampil di acara itu. Tapi malang kembali menghampiri kami, tidak satu pun narasumber yang bisa hadir di acara tersebut disebabkan berbagai urusan penting yang tidak bisa ditinggalkan. Banyak yang mengusulkan supaya acara dimundurkan dengan pertimbangan siapa yang akan menghadiri karena banyak teman-teman yang aktif di KGB tidak bisa datang tapi saya berpikir ini tidak mungkin dilakukan, sulit sekali mendapat kesempatan ini dan meski sendiri acara harus dilanjutkan apapun yang terjadi, saya minta ibu Salmiati untuk melanjutkan membuat poster. Kabar baik datang dari Bu Wiwik Maladerita bahwa kepsek beliau akan mengirim seluruh guru di sekolahnya, dan beliau juga sudah berkoordinasi dengan Korwil Dikcam serta berniat mengikuti acara ini, kabar baik kedua datang dari ibu Muldifia Rajab beliau bersama teman-teman Kepsek di MKKS sepakat mengirim guru-gurunya pada kegiatan tersebut, dengan semangat beliau bolak balik ke kantor dinas pendidikan untuk mengkonfirmasi acara ini dengan Kabid Kasi dan Pengawas. Di tengah kegembiraan itu rasa kecewa kembali kami rasakan Kabid GTK yang rencananya akan mendampingi sekaligus membuka acara tidak bisa hadir karena beliau ke Jakarta bersama Bapak Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Disela-sela kejadian tersebut saya tetap berharap terjadi keajaiban. Tiba-tiba Bu Muldifia Rajab menelpon saya bahwa beliau diperintahkan menghadap Bapak Sekretaris Dinas Pendidikan Bapak Suhendri, M.Pd. walau sedikit was-was apakah gerangan kami dipanggil? Tapi menurut saya ini adalah kesempatan baik untuk meminta beliau membuka acara. Ternyata apa yang kami takutkan benar-benar tidak  terjadi beliau sangat mendukung acara ini dan beliau sendiri yang mengatakan akan membuka acara ini. Tepat pukul dua acara di mulai ada 100 orang peserta yang hadir tidak hanya guru ada kepala Sekolah beberapa pengawas juga hadir disini ini ini benar-benar diluar dugaan, dan yang membuat saya terharu ada sekolah yang menyumbang air mineral untuk kegiatan ini. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Ketika memberikan sambutan saya menyampaikan gambaran tentang KGB dan menyampaikan Kompetensi apa yang telah saya dapatkan bersama teman-teman selama bergabung dengan KGB serta bagaimana Menjadi Guru Merdeka Belajar, belajar tanpa harus diperintah atasan, belajar tanpa mengharapkan iming-iming sertifikat dan transportasi, bagaimana kita bisa belajar bersama guru-guru tidak melulu harus dengan ahli, karena guru adalah orang yang paling tahu dengan kondisi di kelasnya, bahwa guru tidak harus mengetahui How To saja tapi guru perlu memahami Why dengan begitu guru akan menemukan inovasi dan beragam cara menyelesaikan persoalan-persoalan di kelas, menjelaskan bahwa guru tidak bisa belajar secara instan guru perlu mencoba setelah gagal kemudian mencoba lagi sampai kemudian berhasil, bahwa guru tidak bisa kompeten sendiri guru butuh teman, teman berbagi dan saling berkolaborasi. Dilanjutkan dengan sambutan Bapak Sekretaris Suhendri, M.Pd di awal pembicaraan beliau mengatakan coba kalau saya tahu lebih awal tentang acara ini pasti akan saya memfasilitasi dan akan memberikan snack untuk acara ini dalam hati saya bergumam ini pertanda baik. Selanjutnya  beliau mengatakan guru harus terus berinovasi kalau tidak mau ditinggalkan peserta didik, kalau guru tetap bertahan dengan gaya mengajar masa lalu maka bersiap siaplah untuk ditinggalkan peserta didik. Teknologi semakin canggih mudah sekali bagi peserta didik mendapatkan informasi- dengan teknologi untuk itu guru harus terus menerus mengupdate ilmu, guru juga perlu mengupdate cara mengajar karena cara mengajar murid hari ini tidak sama lagi dengan mengajar tahun lalu. Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang “Mengasah Kemampuan Literasi dengan Lingkaran membaca” pada tahap awal saya ajak guru-guru menuliskan di kertas sticky note tentang pemahaman awal mereka tentang literasi.  Ada peristiwa yang membuat saya harus berpikir cepat karena peserta yang hadir di luar ekspektasi saya, kegiatan membentuk kelompok yang semula saya rencanakan menggunakan gulungan kertas yang berisi perintah melakukan gerakan olahraga tidak bisa terlaksana karena menurut saya tidak efektif dengan anggota yang begitu banyak. Akhirnya saya minta lima belas orang ke depan menjadi sampel bagi teman-teman guru lain. membentuk 3 kelompok, masing-masing beranggotakan 5 orang. Kemudian saya membagi peran masing-masing menjadi lima peran. Ada kejadian lucu seorang guru membuat kami semua tertawa kebetulan beliau mendapatkan peran sebagai super seniman ketika diminta untuk memperlihatkan gambar yang beliau buat beliau malah menari menggambarkan apa yang ada di dalam buku. Terakhir saya mengajukan pertanyaan penutup apa yang akan dilakukan setelah ini bersama KGB dan menanyakan perubahan apa yang akan dilakukan di kelas. Teman-teman berharap bisa belajar lagi di lain waktu.  Alhamdulillah semua berakhir dengan baik kelas di tutup dengan foto bersama mudah-mudahan kegiatan hari ini memberi kesan yang mendalam terhadap peserta. Semoga kegiatan ini bisa merubah pola pikir guru bahwa belajar bisa dibuat menyenangkan dan lebih bermakna sehingga siapapun menjadi candu untuk belajar maka tidak perlu lagi berpikir menunggu perintah dulu baru belajar.