Dampak Pembelajaran Jarak Jauh dan Menyiasatinya
“Mustahil dapat melakukan aktivitas mendidik kalau modelnya pembelajaran jarak jauh. Dampak pembelajaran jarak jauh anak-anak menjadi tidak peduli dan kurang mendapat perhatian” Keluhan-keluhan tersebut layaknya ombak yang menantang harus dihadapi guru dengan cara yang tepat dan benar, nah bagaimana menghadapinya? “Membangun interaksi yang bermakna antara guru dan murid di masa pandemi” adalah salah satu solusi, panjangnya waktu pembelajaran jarak jauh telah menimbulkan dinamika bagi dunia pendidikan beberapa sekolah termasuk guru telah menyusun dan menyiapkan strategi untuk tetap memberikan pembelajaran terhadap generasi bangsa dalam kebijakan new normal pendidikan. Suramnya pembelajaran jarak jauh selama ini ternyata telah memberikan hikmah yang besar di tengah keterbatasan dan kendala yang menumpuk bagi segenap guru dan murid, ternyata pada suasana yang lain sedikit memberikan angin segar dan cahaya bagi guru dan murid, salah satu guru otomotif dari SMK Darussalam yakni Pak Gusti telah menemukan sebuah resep dan berhasil membangun interaksi yang bermakna, dan mengurangi dampak negatif Pembelajaran Jarak Jauh. Mengelola pembelajaran vokasi atau keterampilan pada siswa kejuruan tentu bukanlah pekerjaan mudah bagi seorang guru dimasa pandemik, pendidikan kejuruan membutuhkan catatan praktek dan harus melibatkan pihak luar dalam pelaksanaanya tentu hal ini merupakan kendala, tantangan dan peluang bagi seorang guru untuk meramu sebuah strategi dalam pelaksanaan PJJ. Masih dalam kaitannya dengan dampak pembelajaran jarak jauh pada kesempatan yang sama Ibu Adelia Octoryta yang juga Kepala sekolah Cendikia pada kegiatan temu pendidik ini akan berbagi praktik baik bagaimana Ibu Guru Adel bersama dengan guru gurunya melakukan home visit atau guru kunjung di masa pandemik, bagi ibu adhel dan kawannya guru kunjung itu harus memberikan kebermaknaan terhadap banyak pihak. Baca Juga: Solusi Pembelajaran Jarak Jauh Mendapati Pak Gusti dalam perjalanannya menemui berbagai kendala hingga akhirnya mampu menemukan solusi dan mencatatkan nilai-nilai positif dan rasa kesetiakawanan murid selama melakukan praktek jarak jauh beserta dengan pengalaman dan refleksi dari Ibu Adelia Octoryta dalam mengelola dan menyiapkan program guru kunjung yang bermakna bagi peserta didik, maka KGB gowa memediasi dan menginisiasi terlaksananya Temu Pendidik Daerah yang dilaksanakan secara tatap muka dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan yang dilaksanakan di Taman Spot Sekolah Sungai Jeneberang yang dihadiri oleh rekan-rekan guru dari berbagai tingkatan dan ragam latar belakang serta pegiat pendidikan yang berada di sekitar Makassar, Gowa dan Takalar tujuannya hanya satu menemukan praktek baik dan mendiseminasikan kepada rekan sejawat dengan harapan praktik baik tersebut mampu menjadi inspirasi serta dapat dipraktekkan di sekolah-sekolah boleh dengan sedikit mengkreasi dan memodifikasi sesuai dengan kultur sekolah dan profil murid kita masing-masing. Hari rabu tepatnya tanggal 23 September 2020 sekitar pukul 14.00 beberapa peserta telah terlihat di lokasi kegiatan dengan menggunakan masker, 15 menit sebelum kegiatan dimulai beberapa kawan guru yang juga peserta temu pendidik daerah sempat melakukan obrolan ringan dengan guru gusti dan beberapa penggerak KGB Gowa yang telah lebih awal tiba di lokasi kegiatan. Ditengah beberapa peserta mulai berdatangan moderator kegiatan dalam hal ini adalah Guru Abdul Naim memberikan kode bahwa 5 menit lagi kegiatan akan kita mulai. Mengawali kegiatan temu pendidik moderator mengucapkan terimakasih dan memberikan apresiasi kepada seluruh pihak atas kegiatan ini khususnya dua narasumber yang telah bersedia untuk berbagi, dimulai dari moderator seluruh peserta secara bergiliran memperkenalkan diri dengan menyampaikan hal-hal yang sederhana seperti tempat tugas, aktifitasnya apa, bidang studi yang diajarkan serta dari mana mengenal KGB Gowa dan sejak kapan bergabung dengan KGB Gowa, peristiwa tersebut sebagai momen untuk menambah keakraban dan memperkuat visi yang sama dalam berjuang dan bergerak bersama dengan Komunitas Guru Belajar Nusantara Kabupaten Gowa. Setelah sesi perkenalan usai moderator memberikan kesempatan kepada guru Ahmad Dharmawan selaku Ketua Komunitas Guru Belajar Gowa yang juga pada kegiatan tersebut didapuk menjadi pemantik diskusi, dalam sambutannya guru wawan menyampaikan bagaimana harapannya kedepan agar KGB Gowa menjadi pusat untuk berbagi praktek-praktek baik pengajaran dan menjadi kanal bagi bagi segenap guru khususnya anggota KGB gowa untuk mengkampanyekan dan mempublikasikan ide, gagasan dan kreativitasnya dalam dunia pendidikan sehingga dampak dari peran guru itu akan lebih cepat untuk memberikan kontribusi, kami sangat berharap apa yang menjadi tujuan dan mimpi kita bersama untuk menjadi centrum gerakan merdeka belajar menuju pendidikan yang adil dan bermartabat dapat terwujud melalui keberadaan Komunitas Guru Belajar Nusantara kabupaten Gowa, demikian kata beliau. Sesi pertama dimulai dengan terlebih dahulu memberikan kesempatan kepada Guru Gusti untuk menyampaikan materi praktek baik yang telah dilakukan, menurut Pak Gusti mengajar di SMK itu tentu butuh kekuatan ekstra apalagi jurusan otomotif yang siswanya mayoritas laki-laki dan jumlah yang banyak, pada awalnya saya sempat ragu bagaimana anak-anak bisa belajar secara daring dengan materi praktek sementara pengalaman selama ini bertatap muka saja mengelolanya sungguh butuh tenaga ekstra tidak jarang kami guru dibuat pusing. tapi tugas harus ditunaikan, anak-anak tetap harus mendapatkan pelayanan yang baik dan tidak ada pilihan lain strategi harus dimunculkan untuk menjawab semua itu. Materi yang saya ajarkan ke anak anak itu tentang pengukuran silinder, terlebih dahulu saya membagi kelompok berdasarkan kriteria tertentu kali ini bukan saya yang menentukan kriterianya melainkan siswa itu sendiri. Anak-anak bersuara kita bagi berdasarkan lokasi rumah saja pak, ada yang mengusulkan pembagian kelompok berdasarkan ikatan pertemanan, ada juga yang menginginkan pembagian kelompok berdasarkan prestasi, semuanya berusaha untuk saya akomodir dengan tujuan mereka belajar dengan memahami persoalan. Rasa percaya terhadap peserta didik sangat saya kedepankan dalam pembelajaran daring ini, seiring waktu berjalan dalam beberapa evaluasi dan sesekali saya melakukan kunjungan terhadap kelompok-kelompok belajar ini sungguh saya tercengang, dengan pendekatan yang mamanusiakan dengan peserta didik serta tidak mengejar mereka dengan target dan nilai yang tidak jelas dan tanpa tujuan dengan sabar saya menunggu dan memberikan motivasi dan umpan balik maka beberapa nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian dalam diri segenap siswa justru muncul dimasa pandemik ini, ada siswa yang merekomendasikan bengkel keluarganya untuk dijadikan tempat praktek, ada siswa yang merelakan kendaraanya untuk diutak-atik sebagai media belajar, beberapa orang tua justru menjadi partner dan mentor dalam penyelesaian tugas ini. Mereka justru bahu membahu saling membantu di tengah keterbatasan ini. Belum selesai pak gusti menceritakan pengalamannya salah seorang peserta mengajukan pertanyaan yaitu yaitu Pak Saddang dari SMAN 9 gowa, beliau bertanya bagaimana sih pak mengatur tempo pembelajaran di tengah banyaknya kelas atau siswa yang akan kita ajar. Pak gusti menjawab pertanyaan bahwa salah satu … Read more