Menjemput Beasiswa Guru Merdeka Belajar

“Wah…banyak teman rupanya di Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN) ini. Baru sadar aku,  ternyata sangat seru sekali bergabung di sisi.” Ucap seorang teman yang baru bergabung di KGBN. Ya, pada hari ini tepatnya Minggu, 28 Maret 2021 kami mengadakan Temu Pendidik Daerah KGBN Pesisir Selatan dengan materi Sosialisasi Program Beasiswa Guru Merdeka Belajar dengan narasumber Bu Linda Ermaida. Beliau adalah ketua KGBN Pesisir Selatan. Semangat beliau sangat luar biasa sekali dalam berbagi ilmu dengan teman-teman di KGBN. Beliau tidak hanya mengobarkan waktu dan pikiran, tapi juga mengobarkan materi demi kegiatan di KGBN. Jauh-jauh beliau datang dari kecamatan Koto Sebelas Tarusan menuju kecamatan Linggo sari Baganti. Membutuhkan waktu 3 jam untuk beliau sampai di Kecamatan Linggo Sari Baganti. Semangat merdeka belajar beliau memang patut diacungi jempol. Tanpa memikirkan biaya, tanpa dibayar sepeser pun  beliau bersedia datang dan berbagi ilmu dengan teman-teman di KGBN. Bahkan saya sering beliau telpon, “Dani kapan kita sosialisasi mengenai beasiswa guru merdeka belajar ini?”. Saya bilang, “tunggu  ya Bu” . Beliau juga sering mengajak teman-teman di KGBN mengadakan zoom, guna mencari solusi bagaimana anggota KGBN bisa berkembang di kabupaten Pesisir Selatan. Beliau menargetkan tiap-tiap anggota penggerak agar mencari teman sebanyak mungkin untuk dijadikan anggota KGBN atau Penggerak KGBN. Kebetulan beliau menyuruh saya mencari teman sebanyak tiga orang, maklum saya baru menjadi anggota KGBN. Belum menjadi penggerak karena sampai saat sekarang ini saya belum mengadakan nonton bareng video merdeka belajar.  Alhamdulillah sekali saya bisa bergabung di KGBN ini. Karena saat sekarang ini mencari teman-teman yang mau belajar dan berbagi ilmu itu sangat susah. Nah KGBN adalah salah  satu tempat mencari ilmu dan berbagi ilmu. Belajar dimana saja dan dari siapa saja tidak harus dari ahli. Teman sejawat  yang punya praktek baik,  berhasil setelah mengalami kegagalan bisa kita jadikan sumber belajar. Memang kalau saya lihat teman-teman penggerak di KGBN mempunyai semangat luar biasa sekali dalam belajar. Salah satu Bu Rini Suriati, Beliau juga jauh-jauh datang dari kecamatan Lunang ke Kecamatan Linggo Sari Baganti untuk menjadi moderator pada kegiatan TPD kali ini yang menempuh jarak perjalanan tiga jam. Tanpa di bayar sepeser pun. Salut banget sama teman-teman di KGBN. Kegiatan TPD kali ini kami mencari tempat rekreasi, alasan ini dipertimbangkan supaya setelah selesai belajar bisa refreshing juga.  Akhirnya dibuatlah kesepakatan di salah satu pantai di tempat kami namanya Pantai Kito. Tidak berapa lama setelah itu saya mendapatkan informasi kalau di Pantai Kito itu ramai sekali. Untuk belajar rasanya tidak terlalu bagus karena bising dengan orang-orang yang ramai. Akhirnya kami dengan bu Azizah selaku tuan rumah mencari tempat yang lain. Hari Sabtu tanggal 27 Maret  Pukul 17:30 satu hari sebelum acara saya dengan bu Azizah survei ke tempat pantai yang lain. Sesampainya di Pantai tersebut kami langsung disambut dengan merdunya suara azan magrib. Kami pun langsung menuju tempat wudu. Ternyata tempat berwudu tersebut kurang bersih sehingga kami memutuskan untuk menumpang salat magrib di  tempat menantu beliau. Ketika kami akan menuju rumah menantu bu Azizah, kami melihat sebuah tempat yang rasanya nyaman untuk belajar. Tapi, orang yang punya tempat tersebut tidak ada. Kami pun bertanya kepada orang yang ada di sebelah.  Ketika kami berbincang- bincang, Datanglah yang punya tempat tersebut. Rupanya dia seorang operator SD. Kami pun langsung numpang salat. Setelah selesai salat akhirnya kami membicarakan mengenai Temu Pendidik Daerah (TPD) yang akan dilaksanakan. Rencananya kami mau memakai tempat tersebut untuk kegiatan TPD. Alhamdulillah dia bersedia memberikan izin. Akhirnya saya dengan bu Azizah pulang ke rumah masing-masing dan juga tidak lupa menyampaikan kepada teman-teman tentang perubahan tempat pertemuan.  Pukul 10:00 bu Linda Ermaida sudah sampai ke kecamatan kami, sementara saya dan bu Azizah selaku tuan rumah belum juga sampai karena pada saat itu saya menunggu teman. Jadi malu juga sama bu ketua. Singkat cerita akhirnya kami semua telah berkumpul di lokasi. Namun, kenapa yang punya tempat belum datang. Ada apa gerangan?. Tentu kami tidak bisa mulai acara karena yang punya tempat belum datang. Akhirnya saya telepon, tapi nomor hpnya tidak aktif. Akhirnya kami buat keputusan jika dalam waktu lima belas menit yang punya tempat tidak datang, kami akan cari tempat yang lain. Waktu itu rasa bersalah saya semakin meningkat. Udah terlambat, nah sekarang ditambah lagi tempat yang  bermasalah. Namun, belum lima belas menit kami menunggu, yang punya tempat datang. Alhamdulillah, ucap saya. Tidak jadi pindah. Jadi malu juga sama teman-teman kalau seandainya pindah tempat lagi. Acara pun kami mulai dengan pembukaan dari moderator. Selanjutnya bu Linda Ermaida menyampaikan tentang cara membuat akun di sekolahmu. Kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi Beasiswa Guru Merdeka Belajar. Setelah pembahasan beasiswa guru merdeka belajar, Pak Nofri Mayasril selaku narasumber dua langsung mempraktekkan cara membuat akun sekolah mu kepada peserta. Setelah selesai pembuatan akun di sekolahmu semua peserta di bimbing lagi untuk lanjut menyelesaikan program Guru Merdeka Belajar. Saat Nofri Mayasril sibuk mengajarkan teman-teman, sementara saya sibuk sedang membuat video kegiatan tiba-tiba bu Azizah menarik saya. “Tolong bantu Ibuk” kata beliau. saya menjawab “apa yang mesti saya bantu bu?”. Beliau menjawab lagi “Untuk menyelesaikan ini”. “Ibu sayang, ini untuk teman-teman yang baru bergabung, Ibu kan sudah penggerak”. Jawab saya sambil tersenyum. “Oh begitu,” jawab beliau sambil tersenyum. Saya salut juga sama bu Azizah ini. Beliau juga penggerak di KGBN yang mempunyai semangat yang tinggi untuk belajar. Bahkan di TPN 2019 beliau datang ke Jakarta dengan biaya mandiri. Jarang-jarang ada kepala sekolah seperti beliau. Baca Juga: Merdeka Belajar Bukan Jargon Tak terasa azan zuhur sudah berkumandang, saya minta izin teman-teman untuk salat dulu. Setelah selesai salat tak terasa Sumatera Tengah sudah lapar. Akhirnya kami pun memesan makanan. Setelah selesai makan acara pun ditutup oleh bu Rini Suryati selaku moderator. Sesi selanjutnya yaitu dokumentasi. Dengan gaya masing-masing kami berfoto ria. Klik…kliik begitulah bunyi kamera. Kegiatan terakhir kami lanjutkan dengan jalan-jalan di tepi pantai. Kameranya bunyi lagi deh, klik, klik, klik dan kliik. Tak terasa waktu begitu cepat. Sekitar pukul 14:00 kami memutuskan pulang ke rumah masing-masing dengan membawa semangat merdeka belajar. Banyak teman, dapat ilmu dan banyak lagi manfaat yang lain yang kami rasakan bergabung di KGBN. “Orang yang berhak mengajar adalah orang yang mau belajar.” Itulah kutipan yang saya … Read more

Gaya Belajar Murid & Merdeka Belajar

Rabu 10 Maret 2021 pukul 10.00 WIB, adalah hari dimana Komunitas Guru Belajar (KGB) Pesisir Selatan  khususnya di Kecamatan Ranah Pesisir yang bertempat d UPT SDN 19 Padang Sirih. Kegiatan ini memiliki aktivitas berupa nonton bareng Guru Merdeka Belajar dan belajar mengenai “Memahami Gaya Belajar Murid”. Kegiatan nobar ini dimoderatori oleh kepala sekolah saya Rosmaini dan alhamdulilah di koordinatori oleh pengawas ibu Hafni Zahara dan di akhir nanti ada pemaparan dari penggerak KBG Pessel  Nofri Mayasril. Perkenalkan saya Eka Putri Rosdiani salah satu calon penggerak KGB, dan saya salah satu penerima beasiswa Guru Merdeka Belajar angkatan 1, dalam acara nobar kali ini saya sebagai pemandu acara nobar mengenai guru merdeka belajar dan sesi belajar mengenai memahami gaya belajar murid di akhir acara nobar ini. Kegiatan ini sebenarnya direncanakan diadakan tahun 2020, tapi karena berhubung keadaan dan situasi yang tidak memungkinkan karena adanya Covid 19 makanya kegiatan ini tertunda selama setahun. Alhamdulillah kegiatan ini dapat dilaksanakan hari ini dengan tetap memperhatikan protocol kesehatan dan dengan peserta yang hanya 14 orang saja untuk menghindari kerumunan. Acara ini yang semula dijadwalkan jam 10.00 WIB tertunda sekitar 15 menit karena ada kesalahan beberapa peralatan yang tidak pada semestinya. Akhirnya acara ini dimulai dengan dibuka oleh moderator kepala sekolah saya sendiri kemudian beliau mempersilakan kepada saya untuk memulai acaranya. Di awal acara saya memberikan kata sambutan dan menjelaskan sedikit tentang kegiatan yang akan dilaksanakan hari ini. Kemudian saya memaparkan bahwa acara hari ini pengambilan absen secara online dan linknya dibagikan oleh bapak Nofril Mayasril. Para peserta merasa terkejut dan banyak yang bilang tidak bisa. Kemudian bapak Nofril Mayasril membantu saya memberikan penjelasan kepada peserta bagaimana caranya pengambilan absen secara online. Dalam pengambilan absen sedikit mengalami kesulitan karena ada beberapa faktor salah satunya karena jaringan di tempat pelaksanaan kurang lancar. Tapi alhamdulillah akhirnya dengan kerjasama dan penjelasan serta bimbingan dari saya dan Bapak Nofril Mayasril akhirnya peserta bisa mengisi absen online. Kegiatan dilanjutkan dengan nobar video dari Najelaa Shihab. Sebelum pemutaran video bapak Nofri memberikan pertanyaan kepada peserta “apa yang bapak ibu ketahui tentang merdeka belajar?” Para peserta hanya diam dan tidak ada tanggapan. Akhirnya bapak Nofri memberikan penjelasan bahwa untuk menjawab pertanyaan tersebut terdapat dalam video berikut.  Peserta mengikuti dengan tenang dan mendengarkan dengan seksama video tersebut dan ada beberapa guru peserta yang saya perhatikan mencatat hal hal penting yang terdapat dalam penyampaian video tersebut. Kegiatan nonton bareng pun selesai, kemudian bapak Nofril Mayasril langsung memberikan  penjelasan bahwa peserta diminta untuk menuliskan refleksi dari video yang telah ditonton dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut pada kertas yang telah dibagikan.  Para peserta menjawab pertanyaan tersebut sambil dipandu oleh Nofri dan dijawab pada kertas yang telah diberikan. Kemudian peserta menjawab pertanyaan tersebut sambil ada beberapa guru mengajukan pertanyaan dan meminta penjelasan dari pertanyaan tersebut. Seperti salah seorang peserta bertanya ”Apakah semua pertanyaan tersebut harus dijawab? Dan apa kami perlu ikut KGB untuk pengembangan diri? Pertanyaan tersebut dijawab oleh bapak Nofri dengan senyum dan santai. Bahwa dalam menjawab pertanyaan dipersilakan semuanya, tapi kalau bapak ibu tidak sanggup boleh semampunya saja. Dan untuk pengembangan diri sebenarnya boleh dimana dan bagaimananya. Tapi KGB merupakan sarana untuk berbagi dan bekerjasama untuk memberikan praktik baik dan pembelajaran yang bermakna bagi murid. Akhirnya refleksi pun selesai dan peserta diminta untuk menempelkan hasil refleksi yang ditulis ke papan tulis. Baca Juga: Merdeka Belajar Bukan Jargon Acara refleksi pun selesai kemudian pak Nofri memberikan sedikit penjelasan mengenai KGB terutama KGB Pesisir selatan. Kemudian Pak Nofri mempersilakan kepada pengawas sebagai koordiantor acara untuk memberikan sedikit motivasi kepada para peserta nobar kali ini. Dalam penjelasannya beliau menyampaikan merasa bangga dan senang dengan adanya acara ini dapat menambah ilmu dan motivasi kepada guru guru peserta dan beliau memberikan motivasi yang bagus kepada para peserta. Setelah acara Nobar merdeka belajar dan refleksi selesai acara dilanjutkan dengan pemaparan materi “Memahami gaya belajar murid”. Sesi dibawakan dengan cukup menarik oleh bapak Nofri. Hal ini terlihat dari antusiasnya para peserta mendengarkan materi yang disampaikan dan sesekali dalam penyampaian materi ada tanya jawab antara peserta dan bapak Nofri. Dan dalam penyampaian materi ini ada beberapa kali antara bapak Nofri dan peserta bercanda dan tertawa membahas banyaknya macam gaya dan tabiat murid yang dialami di lapangan.  Acara diakhiri dengan beberapa kesimpulan, komitmen dan kesepakatan bahwa kita para guru akan berusaha memberikan yang terbaik kepada murid, memberikan pembelajaran yang merdeka dan bermakna bagi murid. Para peserta bisa bergabung di KGB khususnya KGB Pesisir Selatan untuk saling berbagi ilmu, sama sama belajar dan berbagi praktik baik untuk kemajuan pendidikan dimasa yang akan datang. Acara perdana saya di KGB ini sangat menantang bagi saya, dan sangat besar manfaatnya bagi saya. Sangat memotivasi saya dalam menambah ilmu, saling berbagi dengan teman, dan juga sebagai wadah dan tempat komunikasi antar guru dalam berbagi ilmu dan permasalahan yang kita temui sebagai guru di lapangan tempat kita mengajar di sekolah masing masing. Tidak ada yang tidak mungkin dilakukan jika kita punya komitmen dan niat yang tulus terhadap tujuan. Ayo kita sebagai guru benahi diri kita, jadilah guru yang merdeka, berilmu dan melahirkan penerus bangsa yang bermartabat dan madani dan tetap fokus pada tujuan memajukan kehidupan bangsa. Semua yang dilaksanakan harus dengan komitmen dengan tujuan dan niatkan hati untuk mencapai tujuan. Semua tahap yang dilalui adalah proses tidak instan untuk mencapai tujuan.

Kuota Semangat Belajar yang Tidak Habis-Habis

Semangat belajar dan kerja keras ibu pengawas kami memang berbeda dari pengawas yang lain, kalau diibaratkan kuota internet, kuota semangat belajar beliau tidak pernah habis. Walau seorang perempuan yang tidak muda lagi namun tidak menghalangi  beliau berkarya dan berkontribusi dalam berbagai kegiatan. Selalu ingin mencoba hal yang baru dan menerima tantangan. Di saat melakukan supervisi sekolah dan guru, jangan harap kedekatan hubungan dengan beliau akan memuluskan pemeriksaan, tidak ada keistimewaan dalam hubungan disaat bekerja, semua rata dan adil. Masyaallah prinsip yang patut diacungi jempol. Melihat tidak habis-habisnya kuota semangat belajar belajar bu Makhdalena, nama pengawas kami, timbul keinginan saya untuk mengajak beliau untuk ikut bergabung di KGB. Dengan ikutnya beliau jadi penggerak akan memudahkan kami bergerak menyebarkan semangat merdeka belajar kepada guru-guru Lunang.  Disamping itu bu Makhdalena  selaku pengawas dan Kordikcam Lunang akan memiliki ruang yang lebih luas lagi untuk bergerak dan bertindak menyampaikan guru merdeka belajar dibandingkan dengan kami yang harus minta izin dulu jika ingin mengadakan kegiatan. Karena haus akan ilmu tanpa pikir panjang ibu Makhdalena  menerima tawaran yang saya berikan. Beliau minta kapan waktunya akan ikut nobar sesuai syarat awal sebagai penggerak.  Karena pada waktu itu kami akan melakukan ujian akhirnya semester tahun ajaran 2019/2020,  maka kami sepakat setelah  libur semester diadakan dikarenakan ibu Makhdalena akan ikut pelatihan ke LPMP Padang.  Waktu terus berlalu namun kegiatan nobar untuk bu Makhdalena juga belum terlaksana, terlalu sulit menghubungi dan mengatur waktu dengan beliau. Disaat  beliau bisa  untuk nobar namun saya sebagai reporter yang tidak bisa atau bu Rini Suryati sebagai koordinator  sekaligus narasumber tidak  bisa. Saya dan Bu Rini sepakat saat nobar bu Kordikcam kami harus lengkap sebab kami akan mengadakan nobar di hadapan seluruh kepala sekolah SD Lunang. Sehingga memudahkan kami dalam menarik  kepala sekolah untuk ikut aktif menyebarkan merdeka belajar di sekolahnya. Sayangnya, rencana tinggal rencana kegiatan nobar tidak kunjung diadakan untuk bu Makhdalena, sampai akhir datang wabah Corona melanda daerah kami. Lockdown, dilarang mengadakan acara, dilarang mengunjungi keramaian, di rumah saja dan aturan protocol kesehatan lainnya yang harus kami patuhi demi keamanan dan keselamatan. Di tengah pandemi yang melanda negeri kami guru penggerak Pesisir Selatan tetap semangat walau dari rumah, seolah kuota semangat belajar mengajar sangat banyak. Dengan menggunakan RPP PJJ yang di sediakan KGC, kami bisa mengajar dari Rumah melalui daring. Lain dari yang lain, sebagian besar guru-guru memberikan tugas kepada murid secara luring antar jemput tugas ke sekolah.  Melihat gebrakan kami guru penggerak berbeda dengan yang lain, sebagai pengawas dan Kordikcam Lunang  beliau merasa bangga. Bahkan minta digabungkan ke grup WA Paguyuban kelas 3, kelas yang  saya among untuk melihat bagaimana penerapan  belajar secara daring. Rasa penasaran bu Makhdalena semakin menjadi-jadi terhadap KGB, waktu kami mengadakan pertemuan penggerak di rumah bu Rini Suryati, beliau hadir  meskipun bukan  terdaftar sebagai penggerak. Beliau ikut nonton video Nobar bersama Bu Najelaa Shihab. Akhirnya waktu itu tiba juga, disaat Pandemic mulai berkurang di daerah kami, kami sudah diizinkan ke sekolah dan mengadakan pertemuan di kecamatan untuk membahas pembuatan soal ujian tengah semester  dengan mengikuti protocol kesehatan.  Hari Jumat tanggal   25 September 2020, kami mengadakan pertemuan guru kelas rendah 4-6 di kecamatan. Kesempatan ini tidak kami sia-siakan,  disaat menjelang kegiatan dimulai kami minta bu Mahkdalena menyampaikan sedikit informasi bahwa kita akan mengadakan nobar guru merdeka belajar. Saat video merdeka belajar  diputarkan oleh bu Rini Suryati, semua peserta focus menontonnya. Ada yang tertawa melihat gambar telunjuk anak sampai menembus atap rumah. Sebagian peserta ada yang berkata mungkinkah apa yang disampaikan oleh bu Najelaa Shihab itu bisa kita laksanakan di sini? Ada sebagian peserta kagum dengan terobosan yang disampaikan bu Najelaa Shihab.  Selesai video diputar, Bu Rini Suryati selaku coordinator tampil ke depan memandu diskusi. Diskusi diawali dengan pertanyaan “ diantara miskonsepsi tadi, mana yang paling menggambarkan Anda”?  dengan tertawa peserta menjawab uang saku, sertifikat dan menginap di hotel. Pertanyaan kedua pun bergulir” Apakah Anda ingin menjadi guru merdeka belajar”?  sebagian besar peserta menjawab ingin, apa alasan ibu bapak sambung bu Rini? Alasanya beragam tapi intinya ingin mengikuti jaman. Pertanyaan ketiga “ Sebagai guru merdeka belajar apa perubahan yang ingin anda lakukan”? ada yang menjawab, belajar lagi, bertanggung jawab atas tugas yang diberikan, ingin merubah sikap dan perlakuan kepada murid dan sebagainya. Mengingat waktu bu Rini mengakhiri diskusi tentang guru merdeka belajar. Baca Juga: Sekolah Lawan Corona, Sebuah Inisiasi untuk Membantu Pengajaran Jarak Jauh Acara dilanjutkan oleh bu Makhdalena selaku pengawas SD dan Kordikcam Lunang, diawali cerita beliau yang suka dengan gebrakan KGB dan manfaat yang dapat kita peroleh jika mengikuti perkembangan dunia dan pelaku pendidikan. Tak henti-hentinya beliau mensuport peserta untuk ikut gabung KGBD Pesisir Selatan kapan perlu jadi penggerak. Sungguh saya terharu mendengar semangat beliau dalam memperkenalkan KGB pada peserta. Semoga dengan bergabungnya bu Makhdalena sebagai penggerak Pesisir Selatan gerakan guru merdeka belajar dapat berkembang di Lunang. Acara demi acara telah selesai dilaksanakan dengan lancar, tak terasa pukul 12.00 WIB.  Saatnya istirahat sholat dan makan. Karena tidak ada kegiatan lagi maka kegiatan ditutup oleh moderator.  Di daerah kami  kondisi  wabah Corona masih belum pulih, selesai acara kami langsung pulang tanpa adanya poto bersama. Alhamdulilah sekali mengayuh sampan dua tiga pulau terlampaui, sekali mengadakan kegiatan nobar guru merdeka belajar dapat selesai. Guru semangat belajar guru merdeka belajar, merdeka. Salam Merdeka Belajar

Mencari Cara Belajar di Masa Pandemi

Masa pandemi membuat kegiatan belajar Temu Pendidik Daerah terkendala, karena imbauan untuk tidak berpergian,  menghindari keramaian, dirumah saja dan sebagainya. Hal tersebut membuat kami penggerak Pesisir Selatan  tidak berani melakukan pertemuan tatap muka. Meskipun demikian semangat belajar di masa pandemi dan rasa ingin mencoba hal yang baru membuat kami tidak kehilangan akal untuk bertemu dan berbagi.  Mulai dari membuat video di Kinemaster, belajar menjadi youtuber dan terakhir membuat media komik dengan menggunakan aplikasi Komik Master. Semuanya kami lakukan dengan daring melalui media zoom dan stream yard. Belajar dari kegiatan daring yang  diadakan KGB Sijunjung,  kami penggerak KGB Pesisir Selatan tidak mau ketinggalan dan ingin mencoba.  Berdasarkan kesepakatan penggerak Pesisir Selatan, maka kami  membuat dua kegiatan daring  yaitu guru berbagi (GUSHARE) dan guru berkisah. Program Gushare  merupakan kegiatan   guru yang berbagi ilmu tentang cara pengajaran di  dunia pendidikan. Sedangkan program guru berkisah merupakan  kegiatan tentang berbagi kisah suka dan duka menjadi guru serta perubahan yang telah dilakukannya. Hari Jumat tanggal  2 Oktober 2020 pada pukul 14.00 s.d 15.00 WIB  kami penggerak Pesisir Selatan  akan mengadakan Temu Pendidik Daring melalui aplikas stream yard.  Karena cuaca buruk dan listrik sering mati membuat kami khawatir juga mengadakan acara ini, takut gagal. Namun rasa percaya diri dan optimis kita bisa. Bu Salmiati, S.Pd bertugas sebagai coordinator, bu Elva Deni sebagai moderator dan bu Yeni Fitri bertugas sebagai narasumber. Saya kartini bertugas membuat liputan kegiatan.  Sehari sebelum kegiatan Temu Pendidik Daring kami petugas kegiatan melakukan gladi resik. Saat uji coba dilakukan cuaca hujan petir  namun sinyal tetap stabil, sehingga komunikasi lancar dan suara terdengar jelas. Mengingat kondisi cuaca demikian bu Salmiati selaku koordinator yang mengerti IT menyarankan kami untuk berbagi tugas jika sinyal kurang stabil nantinya. Jangan panik jika diantara kita nanti terkendala dengan sinyal usahakan kita santai dan tenang pesan bu Salmiati. Siap komandan ujar kami serentak sambil tertawa. Baca Juga: Sekolah Lawan Corona Saat yang dinanti pun tiba, pukul 13.50 WIB kami mulai  masuk ke ruang Stream Yard bersiap untuk live. Cuaca sangat bagus sinyal oke, semoga kegiatan yang kami adakan sukses. Pukul 14.00 WIB bu Salmiati selaku koordinator membuka kegiatan  dan mempersilahkan bu Elva Deni selaku moderator  untuk memperkenalkan diri serta memandu kegiatan. Sebagai pembuka acara bu Elva Deni memperkenalkan diri dan bercerita tentang kegiatan ini diadakan. Acara selanjutnya bu Elva Deni mengundang bu Yeni Fitri untuk masuk ke ruang Stream Yard. Buk Yeni Fitri pun sudah hadir dan siap berbagi ilmu dengan kami.  Melihat senyum manis dan semangat bu Yeni Fitri membuat kami semakin bergairah untuk mengikuti acara.  Bu Yeni Fitri mulai memperkenalkan diri dan dilanjutkan dengan bercerita tentang  latar belakang merancang media komik saat PJJ. Disaat bu Yeni Fitri sedang semangatnya  bercerita awal mengenal media komik, yang katanya diajari oleh Bapak Felix Catur dari KGB Wonosobo karena melihat unggahan beliau di FB.  Tiba-tiba bu Yeni Fitri hilang dari ruang  stream Yard, ditunggu tidak muncul-muncul, kami langsung panik dan cemas. Ternyata di tempat  bu Yeni Fitri listrik mati sehingga sinyal hilang.dan tidak bisa gabung lagi bersama kami.  Sesuai skenario yang diatur bu Salmiati kami harus berbagi tugas untuk  menghadapinya. Bu Elva Deni harus bicara mengambil alih peran bu Yeni Fitri, saat yang bersamaan saya dimunculkan ke depan layar oleh Bu Salmiati agar mengalihkan perhatian penonton. Sayangnya saat saya dimunculkan di layar pada waktu itu saya juga terkendala dengan jaringan sehingga apa yang dibicarakan bu Salmiati dan Bu Elva Deni  tidak  bisa saya dengar dengan jelas. Menyadari saya juga terkendala dengan jaringan bu Samiati ambil tindakan dengan bercerita tentang awal mula berkenalan dengan KGB yang disambut tertawa oleh bu Elva Deni. Mereka berkisah betapa besar perubahan yang dialami setelah mengenal KGB.  Alhamdulillah jaringan saya stabil kembali dan bisa mendengar percakapan antara Bu Salmiati dengan Bu Elva  dengan jelas. Hal itu segera kulaporkan sehingga mereka meminta saya untuk  bercerita  tentang pengalaman yang didapat setelah bergabung dengan KGB. Karena baru aktif di KGB jadi saya belum punya banyak pengalaman untuk diceritakan. Namun selama belajar di masa pandemi, saya mempunyai cerita tersendiri saat melakukan pembelajaran jarak jauh dengan secara daring menggunakan RPP yang dikeluarkan oleh KGC.  Saat kami sedang berusaha mencari cara untuk mengalihkan perhatian penonton, sungguh  diluar dugaan kami mendapat dukungan dari teman-teman yang ikut live bersama kami. Malu dan panik dapat kami kendalikan, rasa percaya diri muncul kembali setelah membaca pesan dan dorongan dari teman-teman di luar sana. Meskipun tema yang kami sampaikan sangat melenceng jauh dari tema sebelumnya, namun teman-teman  tetap menonton kami sampai selesai.  Kegiatan GUSHARE yang diadakan secara live selesai juga. Walau tidak sesuai dengan rencana namun kami puas dan bahagia karena sudah  melaksanakan amanah dari komunitas guru belajar Pesisir Selatan. Meski malu menghampiri diri namun kami tidak peduli karena kesalahan bukan dari kami tapi situasi yang sedang menguji. Kami banyak mengambil hikmah dan pelajaran yang bermakna dari kegiatan ini, apapun yang terjadi jika kekompakan dan kerjasama tetap terjalin semua dapat diatasi. Semangat belajar guru merdeka belajar, sekali merdeka belajar, tetap merdeka belajar.

Menyusun RPP PJJ Merdeka Belajar

Pada hari Selasa tanggal 23 Juni 2020. Komunitas guru Belajar Pesisir selatan mengadakan Temu Pendidikan Sekolah (TPS) yang ke-1 di UPT SDN 01 Pancung Soal. Saya (Yeni Fitri) sebagai narasumber penyusunan RPP Satu lembar dan RPP PJJ. Acara ini diselenggarakan dalam rangka Lokakarya Guru UPT SDN 01 dan 05 Pancung Soal. TPS dihadiri 22 orang peserta. Peserta terdiri dari majelis guru UPT SDN 01 Pancung Soal, dan majelis guru UPT SDN 05 Pancung Soal. Dimoderatori oleh ibu Ferlindiati, S.Pd selaku Kepala UPT SDN 05 Pancung Soal. Koordinator acara ini ibu Suryati Ningsih, S.Pd selaku Kepala UPT SDN 01 Pancung Soal. TPS ini merupakan kegiatan hari kedua lokakarya bagi majelis guru UPT SDN 01 dan UPT SDN 05 Pancung Soal. Setelah sebelumnya mereka membahas tentang instrumen dan kelengkapan bahan penyusunan KTSP di satuan pendidikan yang dipandu oleh ibu Ita Jumaidarti, S.Pd selaku Pengawas UPT SD Kecamatan Pancung soal. Walaupun ini merupakan hari kedua lokakarya. Namun semangat dan kemauan para majelis guru UPT SDN 01 dan SDN 05 Pancung Soal untuk terus belajar tetap berkobar. Dapat dilihat dari antusiasnya peserta dalam mengikuti lokakarya. Terbukti dengan hadirnya seluruh majelis guru dari kedua sekolah tersebut. Walau ada beberapa orang guru dari UPT SDN 05 Pancung Soal yang terlambat hadir karena ada keperluan lain. Namun mereka tetap menyempatkan diri untuk hadir dan belajar bersama di ruang pertemuan UPT SDN 01 Pancung Soal ini. Karena ini sudah merupakan hari kedua dari kegiatan lokakarya. Maka acara pembukaan dari moderator tidak terlalu panjang lebar, dan kata sambutan dari koordinator pun disampaikan dengan singkat dan padat. Beliau berharap agar peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang telah didapat. Baik itu terkait dengan merdeka belajar. Maupun cara pembuatan RPP Merdeka Belajar dan RPP PJJ yang nantinya akan disampaikan oleh narasumber. Saya mengenalkan dulu konsep merdeka belajar yang telah dicetuskan oleh Kampus Guru Cikal (KGC) dan Komunitas Guru Belajar (KGB). Saya menanyakan persepsi dari rekan guru yang hadir terlebih dahulu. Apa konsep merdeka belajar yang selama ini mereka tau dan mereka dengar. Ada yang berpendapat bahwa merdeka belajar itu murid bebas dalam belajar. Adapula yang mengatakan bahwa merdeka belajar itu kebebasan bagi guru dalam mengajar. Melengkapi pendapat sebelumnya guru Vhera dari UPT SDN 05 Pancung Soal ikut berpendapat bahwa merdeka belajar itu kebebasan bagi guru dalam memilih proses pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan murid Terkait dengan konsep merdeka belajar, saya mengenalkan tentang KGB dan KGC kepada para peserta workshop, apa itu KGB dan KGC. Apa saja yang dihadirkan KGC untuk membantu meningkatkan kompetensi guru. Serta praktik baik rekan guru di seluruh Nusantara yang tergabung dalam anggota KGB dan pengalaman saya selama bergabung dengan KGB. Hal ini sebagai gambaran bagi peserta TPS untuk ikut bergabung  dan belajar bersama di Komunitas Guru Belajar (KGB). Untuk lebih memberikan pemahaman dan kesamaan persepsi tentang merdeka belajar dan Guru Merdeka Belajar. Saya mengajak peserta Temu Pendidik Sekolah (lokakarya) melakukan Nobar Guru Merdeka Belajar. Menonton video pemaparan ibu Najelaa Shihab pada Temu Pendidik Nusantara (TPN) tahun 2016. Peserta tampak antusias sekali dalam menyaksikan video tersebut. Setelah selesai menyaksikan video Guru Merdeka Belajar, saya mengajak para peserta untuk berefleksi tentang miskonsepsi Guru Merdeka Belajar. Dari sekian banyak miskonsepsi Merdeka belajar yang dikemukakan oleh ibu Elaa, kira-kira poin mana yang mencerminkan diri peserta. Banyak diantara peserta yang mengaku bahwa mereka masih terjebak dalam miskonsepsi belajar. Belajar jika hanya ada perintah dari atasan, belajar jika hanya mendapatkan sertifikat, belajar jika hanya ada uang transportasi dan akomodasi, dan lain sebagainya. Peserta masih merasa merupakan cerminan dari. Dari sini saya mengajak rekan guru yang hadir pada saat itu untuk melakukan perubahan. Berubah menjadi Guru yang Merdeka Belajar, yang bisa membawa perubahan terhadap proses belajar peserta didik. Saya juga sampaikan konsep pendidikan KI Hajar Dewantoro. Guru adalah teladan dan panutan bagi muridnya, untuk itu kita harus mampu menjadi guru yang belajar agar murid kita juga bisa menjadi murid yang belajar. Guru harus menjadi guru merdeka belajar, supaya murid juga bisa menjadi murid yang merdeka belajar. Kegiatan dilanjutkan dengan cara penyusunan RPP satu lembar. MembahasSurat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 14 tahun 2019. Disini saya sampaikan kembali bahwa esensi RPP satu lembar bukan terletak di banyak lembarannya, tetapi bagaimana kita guru mampu merancang proses pembelajaran yang berorientasi dan berpihak pada murid. Di KGB RPP ini dikenal dengan istilah RPP Merdeka Belajar. Baca Juga: Merdeka Belajar Bukan Jargon Saya juga sampaikan penyusunan RPP Merdeka Belajar ini harus memperhatikan profil murid. Semuanya dapat dituangkan dalam Kanvas Strategi Pembelajaran yang merupakan alat bantu dalam penyusunan RPP. Saya tayangkan dan sampaikan kepada peserta apa itu Kanvas strategi pembelajaran. Apa-apa saja poin yang terkandung di dalamnya, serta bagaimana cara menyusunnya. Pada saat saya menyampaikan cara memetakan profil murid, ada peserta yang bertanya. Apakah profil tersebut boleh ditambah dengan poin lain, selain pekerjaan orang tua minat dan cara belajar? Jawabannya boleh, sesuai dengan kebutuhan kita. Kemudian ada juga peserta yang bertanya bagaimana jika minat anak itu banyak, tidak hanya 3 itu saja. Saya jelaskan kembali, untuk kesemuanya itu kita bisa pilih yang mayoritas dulu. Dan ketika sampai pada pemaparan materi pemilihan strategi pembelajaran. Saya sampaikan Strategi 5M Kampus Guru Cikal dalam memilih strategi pembelajaran yang berpihak kepada murid. Tampak sekali antusias peserta dalam mengikuti kegiatan ini. Hal ini dapat dilihat dari banyak nya pertanyaan, sanggahan, serta masukan dan pendapat tentang strategi ini. Seperti saat saya sampaikan strategi 5 M dengan memilih tantangan sesuai dengan bakat dan kemampuan. Bahwa dalam proses pembelajaran kita harus memperhatikan kemampuan murid yang beragam. Maka proses dan evaluasi juga bisa beragam, sesuai dengan kemampuan murid. Hasil pembelajaran tidak hanya  mengutamakan capaian akhir, tetapi juga proses yang sudah dilakukan murid.  Disini saya mendapat sanggahan dari salah seorang guru SDN 01 Pancung soal ibu Sri Desmiati. Beliau  berkata bagaimana kita tidak mengutamakan hasil akhir, sedangkan kita dituntut dengan capaian KKM yang harus dituntaskan murid. Saat ini murid tidak dibenarkan untuk tinggal kelas. Semua murid harus mencapai KKM. Sehingga murid yang tidak mampu disulaplah nilai nya untuk mencapai KKM tadi. Hal ini jelas sekali bertentangan dengan prinsip 5M. Disinilah letak kekeliruan kita selama ini. Kita … Read more

Guru Merdeka Belajar di Pesisir Selatan

Pelatihan guru merdeka belajar yang ke-2 diselenggarakan bersama Komunitas Guru Belajar Pesisir Selatan. Pagi yang cerah dengan awan yang agak gelap dimana dengan semangat yang tinggi. Semangat untuk membangun peradaban bangsa indonesia menuju indonesia emas. Kami berjalan di waktu terbit matahari menuju tempat kami menambah ilmu. Oleh karena itu dengan ilmu yang sangat terbatas yang dimiliki disebabkan fasilitas yang serba kekurangan. Tepat pukul 08.30 guru yang datang hanya beberapa orang. Saya sangat pesimis akan sepi. Dikarenakan guru tidak difasilitasi dengan sertifikat dan biaya transportasi hanya dengan keinginan dari diri guru itu sendiri. Dan alhamdulilah rentang 1 jam ternyata banyak guru yang datang. Akhirnya mencapai 100 orang. Dengan semangat pengawas Kecamatan IV Jurai yang ingin menggerakkan guru untuk hadir dalam rangka menyukseskan pendidikan di Pesisir Selatan. Pukul 09.30 moderator Salmiati dengan membuka kegiatan pelatihan guru merdeka belajar (GMB) dengan mengucapkan Basmallah. Acara dilanjutkan sepatah kata dari ibu Rahmyanti selaku ketua Komunitas Guru Belajar. Kemudian pelatihan Guru Merdeka Belajar dibuka oleh bapak Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan, Suhendri, S.Pd, M.Si. Tiga Dimensi Merdeka Belajar Usai pembukaan dilanjutkan guru berdiskusi terkait materi. Pelatihan difasilitatori oleh bapak Muhammad Abdurrahman Basyaiban yang akrab disapa pak Maman. Ada beberapa poin penting terkait ciri guru merdeka belajar, yaitu Guru yang komitmen akan tujuan terhadap kemajuan pendidikan tidak hanya mengajar tetapi mendidik dan menanamkan pendidikan karakter terhadap anak. Poin kedua mandiri, adalah guru yang mampu mengubah dirinya menjadi pribadi yang lebih baik, dan berani menghadapi tantangan. Guru yang reflektif, guru yang mengevaluasi dirinya sendiri, terhadap dunia pendidikan yang lebih baik. Kemerdekaan berarti guru mempunyai komitmen pada satu tujuan, dan konsisten pada dunia pendidikan. Guru yang merdeka adalah guru masa depan dengan mengembangkan kompetensi yang dimiliki serta aktif berkolaborasi antara guru dengan pendidik yang lain dan mengembangkan jalur karir yang sesuai dengan potensi dan aspirasinya. Paham akan penting suatu pendidikan yang terbaik, dan bisa menghadapi tantangan di masa yang akan datang. Guru merdeka tidak mengenal kata sulit dalam menghadapi cobaan di dunia pendidikan terutama terhadap perubahan kurikulum yang saat ini sering merubah pola pikir guru terhadap ketercapaian keberhasilan pendidikan. Baca Juga: Merdeka Belajar Bukan Jargon Kemerdekaan Belajar Sebagai Kunci Kemerdekaan belajar adalah kunci utama untuk guru bisa meningkatkan kompetensi dan menyelesaikan permasalahan pembelajaran di kelas. Oleh sebab itu guru tidak hanya menerima perintah dari kepala sekolah mengikuti pelatihan yang diadakan oleh dinas pendidikan. Tetapi seharusnya guru lebih memperluas pengetahuan dan mencari sumber informasi. Menambah pengetahuan di dalam dunia pendidikan dan menjadi sumber inspirasi yang baru. Bekal yang akan digunakan dalam menyampaikan ilmu secara baik dan konsisten dalam mencapai kesuksesan. Nyatanya terjadi dilapangan yang dilihat ternyata guru mengikuti pelatihan dan tanpa diiming-imingi uang maupun sertifikat. Guru mengikuti pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensinya. Aktivitas belajar yang perlu diberi perhatian lebih agar dapat mewujudkan tujuan dengan sistem pendidikan yang lebih terarah yaitu : Guru cenderung ingin belajar karena adanya dorongan lain (godaan sertifikat, insentif, dan sebagainya). Sebut saja ini profesi guru bukan passion guru. Tidak mengakui kelebihan orang lain, terlebih jika bukan seorang ahli atau tokoh terkenal. Guru dengan “How to” hanya terbatas kepada cara atau teknis. Guru perlu lebih ekstrim dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan esensial dan fundamental. Terpaku pada administrasi, seperti Ujian Nasional yang dijadikan alat ukur kecerdasan seseorang hanya dengan tiga hari pelaksanaan.  Guru yang masih bersifat individualis. Guru merdeka belajar harusnya dapat bekerja dengan tim serta mampu berkolaborasi dalam menyatukan atau menyamakan pendapat. Pelatihan kali ini memberikan pengalaman dan ilmu yang luar biasa terhadap guru pesisir selatan. Bermanfaat demi menambah pengetahuan baru dalam rangka memajukan pendidikan di pesisir selatan yang madani. Anda ingin mempelajari praktik Merdeka Belajar? Yuk ikuti pelatihan daring (online)Klik link di bawah ini

Pesisir Selatan Mendukung Merdeka Belajar

Mendukung Merdeka Belajar, 4 Kebijakan Menteri Pendidikan, Kepala Disdik Kab. Pesisir Selatan Bapak Suhendri, M.Si Tawarkan KGB Kabupaten Pesisir Selatan Berkolaborasi. Hal tersebut disampaikan di Acara Nobar Guru Merdeka Belajar di Aula Disdik Kab. Pesisir Selatan. Kamis tanggal 14 Desember 2019. Dalam sambutannya beliau mengatakan apresiasi yang sangat mendalam kepada guru-guru Ikhlas. Guru yang sudah bergerak tanpa dipaksa dan diminta dalam mendukung dan menyuarakan merdeka belajar. Beliau juga mengatakan bahwa perlu mendukung dan menindaklanjuti kegiatan ini. Mendukung dan Merealisasikan Merdeka Belajar Menurut beliau untuk menyikapi dan merealisasikan 4 kebijakan Menteri Mas Nadiem Makarim beliau berkeinginan mengajak KGB untuk berkolaborasi dalam menyukseskan kebijakan tersebut. Beliau berencana akan memberdayakan guru-guru yang tergabung di KGB menjadi narasumber untuk mendukung sosialisasi merdeka belajar. Harapan agar semua guru di Kab. Pesisir Selatan mengenal substansi merdeka belajar. Tapi wacana tersebut baru bisa terealisasi jika KGB mau bekerja sama dengan Dinas Pendidikan ucap beliau. Untuk merealisasikan kegiatan tersebut beliau menyampaikan minggu pertama Januari akan mengundang PK3S SD se Kab. Pesisir Selatan dan PMKKS seluruh Kab. Pesisir Selatan yang rencananya akan dilakukan di Gedung KPN RI Kec. Lengayang. Supaya kegiatan ini nantinya selaras dengan seluruh kepala-kepala sekolah dan dinas terkait. Program tersebut rencananya akan digulirkan pada bulan Januari sampai Maret. Harapan beliau bulan April Pemerintah Daerah akan menyambut kegiatan ini. Sehingga bulan April Pemda bisa mendeklarasikan secara resmi dukungannya terhadap Komunitas Guru Belajar. Disela-sela sambutannya beliau katakan untung ada KGB kalau tidak pasti saya akan bingung mau berbuat apa. Di akhir sambutan beliau sempat menyampaikan keheranan beliau terhadap Kebijakan Mas Menteri yang digulirkan baru-baru ini seolah-olah selaras dengan apa yang sudah disuarakan KGB selama ini. Sambil berseloroh beliau mengatakan, apakah ini hanya kebetulan atau sudah dirancang dan diadakan pertemuan sebelumnya, kemudian disambut tawa riuh peserta. Nonton bareng ini dipandu oleh Ibu Rahmiyanti. Dalam kesempatan itu beliau memberikan pertanyaan “Apa itu merdeka belajar?” Jawaban guru-guru ditulis diatas kertas sticky note kemudian dikumpulkan dan ditempelkan di selembar kertas. Banyak sekali jawaban beragam yang diberikan guru-guru” dalam kesempatan ini Pak Kadisdik juga sempat memberikan jawaban tentang mereka belajar yang beliau ketahui, yang mana merdeka belajar menurut beliau adalah memberikan keleluasaan kepada guru dan siswa untuk menciptakan suasana belajar yang mereka inginkan. Baca Juga: Merdeka Belajar Bukan Jargon Kegiatan selanjutnya pemutaran video guru mereka belajar yang disampaikan oleh Ibu Najelaa Shihab, selesai pemutaran video kembali peserta dimintai tanggapannya tentang salah kaprah guru belajar. Ada lima salah kaprah merdeka belajar, pertama guru hanya mau belajar jika diperintah atau diberi surat tugas, yang kedua guru hanya belajar dari ahli, ketiga guru cukup perlu tahu bagaimana, keempat guru bisa belajar secara instan, guru bisa belajar sendirian. Kemudian pemandu nobar mengajukan pertanyaan kepada teman-teman guru, kira-kira mana yang paling menggambarkan diri Bapak dan Ibu. Semua tertawa ada yang menjawab sepertinya yang nomor satu dan dua mau belajar ketika diperintah oleh atasan, dan nomor dua belajar hanya dari ahli. Dari situ pemandu kembali bertanya apakah bapak/ibu kesini karena diiming-imingi uang transportasi? Apakah Bapak dan Ibu tadi datang kesini karena diperintah? Kalau jawabannya tidak itu tandanya Ibu/Bapak telah mematahkan miskonsepsi guru merdeka belajar, yang mana guru merdeka belajar menganggap bahwa belajar adalah kebutuhan, guru butuh belajar karena pengetahuan tidak menunggu dan terus berubah, guru baru layak mengajar jika sudah belajar. Kegiatan selanjutnya materi tentang Board Games dalam pembelajaran yang disampaikan oleh Bu Elvadeni, bagaimana menyajikan pembelajaran yang menyenangkan, banyak pertanyaan yang disampaikan oleh peserta mulai dari apa gunanya game ini, bagaimana cara membuatnya dan bagaimana cara mengoperasikannya dan Ibu Elvadeni menyampaikan board game ini bisa di duplikasi untuk materi lain. Curahan Hati Seorang Guru Acara dilanjutkan dengan tanya jawab dan curhat yang disampaikan oleh guru-guru. Disini guru-guru diberi waktu untuk menanyakan tentang apa saja yang belum mereka ketahui, ada yang menanyakan kapan berdirinya komunitas ini, siapa pendirinya, apakah Komunitas ini sudah ada AD/ART nya? Apakah komunitas ini resmi dan lain sebagainya. Ibu Dewi Kepala TK Pembina IV Jurai mengungkapkan kesedihannya bahwa selama ini banyak yang mengatakan “kenapa kalau di TK anak-anak disuruh main-main saja, bahkan ada yang mengatakan apakah guru TK itu kerjanya hanya main-main saja, padahal kata beliau justru masa pertumbuhan anak di TK itu memang masanya anak-anak bermain, dan permainan yang kami berikan mengasah kecerdasan kognitif, psikomotor dan sosial. Beliau juga berharap semoga cara seperti ini tidak terputus hanya sampai di TK tapi berlanjut ke jenjang yang lebih tinggi. Di sesi penutup diminta guru-guru berefleksi: Apa yang sudah dilakukan selama ini? Apa yang sudah didapatkan dalam pembelajaran hari ini? Diawali oleh Ibu yeni Fitri dari Pancung Soal, beliau mengatakan bahwa mengenal komunitas ini di Facebook. “Ternyata sudah ada komunitas ini di Pesisir Selatan.” Kemudian setelah dua bulan yang lalu beliau mulai bergabung di grup komunitas guru belajar Pesisir Selatan. Selama bergabung di komunitas ini banyak sekali manfaat yang beliau rasakan, begitu banyak Teknik-teknik mengajar yang didapatkan di diskusi-diskusi daring yang beliau ikuti di grup, metode yang selama ini beliau pakai seperti metode ceramah mulai ditinggalkan. Terakhir Ibu Warna Solmenon pengawas IV Jurai menyatakan kekagumannya kepada KGB, beliau mengatakan bahwa KGB sangat luar biasa yang pertama KGB bisa menjalin silaturahmi guru-guru, banyak penemuan-penemuan baru yang bisa mengembangkan potensi peserta didik, serta banyak metode-metode baru tentang pengajaran yang dikembangkan oleh KGB. Terakhir beliau sampaikan mudah-mudahan semua guru-guru di Kabupaten Pesisir Selatan menjadi guru-guru yang merdeka belajar. Anda masih penasaran tentang apa itu merdeka belajar? Yuk pelajari Surat Kabar Guru Belajar Edisi 6Unduh GratisKlik:

Arti Guru Merdeka Belajar

Guru yang Bertanya tentang Merdeka Belajar Sebagian dari kita termasuk saya masih banyak pertanyaan tentang arti guru merdeka belajar ini, diantaranya: Apa arti guru merdeka belajar?Apakah selama ini kita sudah merdeka belajar?Bagaimanakah program guru merdeka belajar ini?dan Apa yang harus kita lakukan di guru merdeka belajar ini?Serta masih banyak pertanyaan di pikiran kita masing-masing. Pertanyaan yang muncul sejak Mas Menteri Nadiem Makarim memulai melakukan gebrakan baru di dunia pendidikan, salah satunya guru merdeka belajar. Dari pertanyaan seputar arti guru merdeka belajar itu saya sangat tertarik sekali untuk mengadakan Nonton Bareng Video Guru Merdeka Belajar. Kami pun mengadakannya di SMPN 3 Lengayang, pada Senin 16 Desember 2019. Acara kami mulai dengan perkenalan dan saling bertanya keadaan dan identitas masing-masing. Sebelum video ditayangkan kami sama-sama menulis di kertas kecil seputar pengetahuan tentang apa arti Guru Merdeka Belajar itu?. Beragam pendapat tentang Guru Merdeka Belajar ini. Tapi pada intinya semua kami yang hadir sudah dapat dikatakan sebagai Guru Merdeka Belajar, mengapa? Karena kami sudah menerapkan proses pembelajaran teknik-teknik mengajar yang menarik, bagaimana melakukan hubungan yang baik dengan siswa dan sebagainya. Penjelasan oleh Najelaa Shihab Setelah itu kami diajak oleh Narasumber untuk Nonton Bareng Video Mbak Najelaa Shihab tentang Guru Merdeka Belajar. Kami sangat tertegun dan terpelongoh melihat begitu bagusnya bahasa komunikasi dari Mbak Najelaa Shihab. Bahasa yang digunakan sangat jelas dan lantang sekali. Ketika bagian penjelasan keadaan guru, hati saya terasa teriris dan menangis. Begitu dalam beliau menjelaskan tentang Guru Merdeka Belajar ini. Saya terbayang bahwa banyak guru yang belum merdeka belajar, masih banyak yang tidak mau belajar lebih lanjut. Bagaimana memperbaiki diri lebih baik lagi agar bisa lebih berpihak dan membahagiakan peserta didik kita? Baca Juga: Merdeka Belajar Bukan Jargon Setelah itu kami berdiskusi, Apa yang dapat dipetik dari Video tadi?. Hampir semua kami memberikan komentar. Kebetulan ada peserta yang datang dari tingkat TK, nama beliu ibu Santi. Banyak kami belajar dari beliau. Dari penjelasan beliau “Bahwa penanaman karakter anak itu sudahdilakukan sejak sekolah dini yaitu Paud dan TK.” Lanjut beliau” Tetapi ini tidak ke tingkat selanjutnya. Sehingga karakter yang baik dari Paud dan TK itu hilang. Maka banyak permasalahan negatif yang terjadi pada murid kita.” Ada kalimat yang paling berkesan di hati saya dari beliau. “Jadikan peserta didik kita sebagai anak kita sendiri dan jadikan kita sebagai pelindung bagi mereka,” ucap beliau. Saya jadi memahami penting menjadi pelindung diantara kekurangan dan kesalahan yang murid lakukan. Mengapa? Karena masih banyak guru di Indonesia ini yang menjadi ancaman bagi murid yang melakukan kesalahan. Bahkan mereka menjadi takut dan tidak percaya diri bila bertemu dengan guru. Inilah polemik yang sesungguhnya bagi saya. “Bagaimana merubah pola pikir guru ini bisa mengajar dengan penuh cinta dan kasih sayang kepada siswanya?” “Bagaimana guru yang tidak pernah tergerak hatinya untuk belajar dan memperbaiki diri?” “Walaupun sudah beri pelatihan yang gratis, mengapa tetap mengajar dengan metode yang tidak mencerminkan guru merdeka belajar?” Saya khawatir begitu banyak murid yang bisa terdampak buruk karena guru. Bahkan ada murid yang sudah tidak mau sekolah lagi karena penanganan yang tidak manusiawi dari guru seperti ini. Setelah itu kami melakukan refleksi dan melanjutkan materi “3 Jam Baca Alquran” Demikianlah hasil dari Nonton Bareng Kami. Dari pembahasan tentang Guru Merdeka Belajar ini dan sangat banyak ilmu yang kami dapat. Kami saling berbagi pemecahan masalah di dunia pendidikan. Semoga pendidikan kita semakin maju untuk membentuk generasi muda yang jujur baik dan berakhlak mulia. Anda masih penasaran tentang apa itu merdeka belajar? Yuk pelajari Surat Kabar Guru Belajar Edisi 6Unduh GratisKlik:

Implementasi Merdeka Belajar di Pesisir Selatan

Kegiatan nonton bareng komunitas guru belajar adalah kegiatan yang menyenangkan. Hal ini terlihat dari antusias peserta yang hadir. Kali ini kita akan membahas tentang ciri guru yang melakukan implementasi Merdeka Belajar. Peserta terlihat semangat dan aktif dalam proses kegiatan. Kegiatan dilaksanakan di Upt SDN 04 Nanggalo yang terdiri dari guru-guru baik guru kelas maupun bidang studi. Narasumber pada kegiatan Nobar adalah Ermaida, S.Pd, SD, M.Pd, dimoderatori oleh Darmayuni, S.Pd dan Pemandu Nobar Wella Agnes Alba, S.Pd. kegiatan diawali pembukaan oleh moderator, kemudian membaca Alquran yang dibacakan oleh Diki Yulhendra dan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang di pimpin oleh Yolanda Adri, S.Pd. Acara berikutnya dilanjutkan penyampaian materi oleh Ibu Ermaida, S.Pd, SD, M.Pd beliau menayangkan link untuk pengisisan absen secara online. Kegiatan dilanjutkan dengan bertanya tentang ciri guru yang melakukan implementasi Merdeka Belajar kepada peserta yang hadir. Peserta menuliskan pengetahuannya tentang Guru Merdeka Belajar pada kertas yang dibagikan. Setelah guru menuliskan pengetahuannya tentang guru merdeka belajar, mereka menempelkan ke depan. Guru Ermaida membacakan beberapa jawaban dari peserta dan memberi beberapa ulasan. Kegiatan dilanjutkan dengan menonton bersama video dari ibu Najelaa Shihab tentang guru merdeka belajar. Peserta sangat antusias. Setelah selesai penanyangan video peserta diminta menyampaikan informasi yangdidapat dari video yang ditayangkan. Bagaimana Ciri Guru yang Melakukan Implementasi Merdeka Belajar? Peserta sangat antusias menyampaiakan pendapatnya tentang guru merdeka belajar, di antaranya ada guru Darmayuni dan guru Wella. Mereka saling bertanya jawab tentang apa guru merdeka belajar. Menurut Guru Darmayuni guru merdeka belajar adalah guru yang dalam mengajar memiliki kebebasan dalam melaksanakan proses pembelajaran yang selama ini guru belum memiliki kebebasan seperti banyaknya tuntutan administrasi, sehingga guru cendrung menyelesaikan administrasi dari pada melaksanakan pembelajaran, jadi guru merdeka belajar itu adalah guru yang bebas dalam implementasi pembelajaran tanpa tuntutan administrasi yang begitu banyak tetapi dapat mencapai tujuan pembelajaran. Menurut ibu wella Guru merdeka belajar dilihat dari segi kata yaitu Guru merdeka, adalah pendidik yang memilki kebebasan dalam implementasi pembelajaran. Yaitunya bebas memilih media, metode, kegiatan dan tempat pembelajaran yang sesuai dengan aturan dan tanpa adanya tekanan dari atasan tapi harus sesuai dengan aturan yang ada. Baca Juga: Merdeka Belajar Bukan Jargon Menurut bapak Eliwardi guru merdeka belajar adalah guru yang memiliki dan melakukan implementasi 3 hal, yaitu: komitmen, mandiri dan refleksi. Komitmen adalah seorang guru yang merdeka adalah guru yang memiliki komitmen yang teguh pada tujuan. Guru yang memiliki belajar yaitu guru yang terus belajar menambah pengetahuannya agar meningkatkan proses pembelajaran. Belajar disini yaitu guru yang selalu belajar tak pernah putus belajar sepanjang hayat. Guru merdeka belajar adalah guru yang mandiri yaitu guru yang mampu menemukan sendiri sumber belajarnya baik itu melalui buku, media social, internet, teman sebaya. Dan menerapkannya dalam pelaksanaan pembelajaran. Guru merdeka belajar adalah guru yang mampu merefleksi pelaksanaan belajar. Hasil refleksi tersebut dijadikan tindak lanjut untuk memperbaiki proses pembelajaran. Penindaklanjutan tersebut harus dilaksanakan dengan komitmen, mandiri dan kembali refleksi. Setelah melaksanakan kegiatan Guru Ermaida mengajak semua peserta untuk mengubah tindakan dalam peranan sebagai seorang pendidik. Yaitu menjadi guru yang melakukan implementasi merdeka belajar. Tidak hanya melaksanakan pembelajaran dengan metode ceramah tapi gunakanlah berbagai metode pembelajaran. Belajarlah dengan berbagai cara yaitu membaca buku, bertanya kepada teman. Guru merdeka belajar adalah guru yang komitmen pada tujuan, memiliki proses pemikiran yang secara mandiri, memiliki kompentensi seorang pendidik, dan senantiasa melakukan refleksi. Guru merdeka belajar itu penting untuk meningkatkan proses pembelajaran di sekolah. Anda ingin tahu praktik guru yang melakukan implementasi merdeka belajar? Yuk pelajari Surat Kabar Guru Belajar Edisi 6Unduh GratisKlik: 

Guru Penggerak, Mencari Alternatif Cara untuk Temu Pendidik

Bisa mengadakan Temu Pendidik di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan adalah satu hal yang sudah saya impikan bersama teman-teman sejak lama. Tapi entah mengapa setiap akan melaksanakan niat tersebut ada saja kendala seperti kejadian dua bulan lalu ketika itu kami akan melaksanakan TPD ke 9 undangan telah disebar, informasi sudah ramai di grup dan di beberapa medsos teman-teman tetapi tidak disangka mendapat kabar bahwa Aula akan dipakai untuk kegiatan lain, padahal ketika itu H-1 sebelum acara, kami kelabakan mencari tempat untung ada seorang teman yang menyelamatkan. Dua bulan kemudian tepatnya TPD ke 10 kami kembali mengupayakan untuk mengadakan acara di Kantor Dinas Pendidikan. Atas saran Ibu Muldifia Rajab saya datang menemui  Pak Kabid GTK dan mengutarakan keinginan saya untuk menggunakan Aula Dinas untuk acara pertemuan TPD. Alhamdulillah keinginan tersebut disambut baik oleh Dinas Pendidikan. Ada lima orang narasumber yang rencananya akan tampil di acara itu. Tapi malang kembali menghampiri kami, tidak satu pun narasumber yang bisa hadir di acara tersebut disebabkan berbagai urusan penting yang tidak bisa ditinggalkan. Banyak yang mengusulkan supaya acara dimundurkan dengan pertimbangan siapa yang akan menghadiri karena banyak teman-teman yang aktif di KGB tidak bisa datang tapi saya berpikir ini tidak mungkin dilakukan, sulit sekali mendapat kesempatan ini dan meski sendiri acara harus dilanjutkan apapun yang terjadi, saya minta ibu Salmiati untuk melanjutkan membuat poster. Kabar baik datang dari Bu Wiwik Maladerita bahwa kepsek beliau akan mengirim seluruh guru di sekolahnya, dan beliau juga sudah berkoordinasi dengan Korwil Dikcam serta berniat mengikuti acara ini, kabar baik kedua datang dari ibu Muldifia Rajab beliau bersama teman-teman Kepsek di MKKS sepakat mengirim guru-gurunya pada kegiatan tersebut, dengan semangat beliau bolak balik ke kantor dinas pendidikan untuk mengkonfirmasi acara ini dengan Kabid Kasi dan Pengawas. Di tengah kegembiraan itu rasa kecewa kembali kami rasakan Kabid GTK yang rencananya akan mendampingi sekaligus membuka acara tidak bisa hadir karena beliau ke Jakarta bersama Bapak Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Disela-sela kejadian tersebut saya tetap berharap terjadi keajaiban. Tiba-tiba Bu Muldifia Rajab menelpon saya bahwa beliau diperintahkan menghadap Bapak Sekretaris Dinas Pendidikan Bapak Suhendri, M.Pd. walau sedikit was-was apakah gerangan kami dipanggil? Tapi menurut saya ini adalah kesempatan baik untuk meminta beliau membuka acara. Ternyata apa yang kami takutkan benar-benar tidak  terjadi beliau sangat mendukung acara ini dan beliau sendiri yang mengatakan akan membuka acara ini. Tepat pukul dua acara di mulai ada 100 orang peserta yang hadir tidak hanya guru ada kepala Sekolah beberapa pengawas juga hadir disini ini ini benar-benar diluar dugaan, dan yang membuat saya terharu ada sekolah yang menyumbang air mineral untuk kegiatan ini. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Ketika memberikan sambutan saya menyampaikan gambaran tentang KGB dan menyampaikan Kompetensi apa yang telah saya dapatkan bersama teman-teman selama bergabung dengan KGB serta bagaimana Menjadi Guru Merdeka Belajar, belajar tanpa harus diperintah atasan, belajar tanpa mengharapkan iming-iming sertifikat dan transportasi, bagaimana kita bisa belajar bersama guru-guru tidak melulu harus dengan ahli, karena guru adalah orang yang paling tahu dengan kondisi di kelasnya, bahwa guru tidak harus mengetahui How To saja tapi guru perlu memahami Why dengan begitu guru akan menemukan inovasi dan beragam cara menyelesaikan persoalan-persoalan di kelas, menjelaskan bahwa guru tidak bisa belajar secara instan guru perlu mencoba setelah gagal kemudian mencoba lagi sampai kemudian berhasil, bahwa guru tidak bisa kompeten sendiri guru butuh teman, teman berbagi dan saling berkolaborasi. Dilanjutkan dengan sambutan Bapak Sekretaris Suhendri, M.Pd di awal pembicaraan beliau mengatakan coba kalau saya tahu lebih awal tentang acara ini pasti akan saya memfasilitasi dan akan memberikan snack untuk acara ini dalam hati saya bergumam ini pertanda baik. Selanjutnya  beliau mengatakan guru harus terus berinovasi kalau tidak mau ditinggalkan peserta didik, kalau guru tetap bertahan dengan gaya mengajar masa lalu maka bersiap siaplah untuk ditinggalkan peserta didik. Teknologi semakin canggih mudah sekali bagi peserta didik mendapatkan informasi- dengan teknologi untuk itu guru harus terus menerus mengupdate ilmu, guru juga perlu mengupdate cara mengajar karena cara mengajar murid hari ini tidak sama lagi dengan mengajar tahun lalu. Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang “Mengasah Kemampuan Literasi dengan Lingkaran membaca” pada tahap awal saya ajak guru-guru menuliskan di kertas sticky note tentang pemahaman awal mereka tentang literasi.  Ada peristiwa yang membuat saya harus berpikir cepat karena peserta yang hadir di luar ekspektasi saya, kegiatan membentuk kelompok yang semula saya rencanakan menggunakan gulungan kertas yang berisi perintah melakukan gerakan olahraga tidak bisa terlaksana karena menurut saya tidak efektif dengan anggota yang begitu banyak. Akhirnya saya minta lima belas orang ke depan menjadi sampel bagi teman-teman guru lain. membentuk 3 kelompok, masing-masing beranggotakan 5 orang. Kemudian saya membagi peran masing-masing menjadi lima peran. Ada kejadian lucu seorang guru membuat kami semua tertawa kebetulan beliau mendapatkan peran sebagai super seniman ketika diminta untuk memperlihatkan gambar yang beliau buat beliau malah menari menggambarkan apa yang ada di dalam buku. Terakhir saya mengajukan pertanyaan penutup apa yang akan dilakukan setelah ini bersama KGB dan menanyakan perubahan apa yang akan dilakukan di kelas. Teman-teman berharap bisa belajar lagi di lain waktu.  Alhamdulillah semua berakhir dengan baik kelas di tutup dengan foto bersama mudah-mudahan kegiatan hari ini memberi kesan yang mendalam terhadap peserta. Semoga kegiatan ini bisa merubah pola pikir guru bahwa belajar bisa dibuat menyenangkan dan lebih bermakna sehingga siapapun menjadi candu untuk belajar maka tidak perlu lagi berpikir menunggu perintah dulu baru belajar.